Selasa, 01 Maret 2016

Perbedaan Desain Grafis Dan DKV

Perbedaan Desain Grafis Dan DKV (desain Komunikasi Visual) perlu diketahui sebagai konsep penyampaian informasi yang berkembang pada awalnya di negara-negara Eropa dan Amerika. Perkembangan ini sejalan dengan pemikiran para desain yang mampu bereksperimen dengan media 3 dimensi dan media interaktif digital.

Desain grafis merupakan dasar dari berkembangnya penyampaian informasi melalui media bergambar. Media 2 dimensi yang dihasilkan dalam aplikasi media cetak merupakan hal yang mendorong berkembangnya desain grafis. Berbagai tehnik dengan mesin cetak ditemukan untuk mendorong dan mendukung kemajuan desain grafis dijamannya. Seiring berkembangnya teknologi, desain grafis tidak lagi sebatas media dengan aplikasi cetak 2 dimensi, namun berkembang ke media 3 dimensi.

Perkembangan ini merupakan kolaborasi yang menakjubkan, dimana pakar teknologi komputer bekerjasama dengan desainer yang notabennya lebih ke art. Maka jadilah teknologi yang memiliki karakteristik estetika yang dinamis. Teknologi tidak hanya sekedar mesin, tapi seni robotik yang berinteraksi dengan manusia. Ini seni dengan citarasa tinggi yang dapat dinikmati oleh semua aspek dalam globalisasi.

Contohnya HP berevolusi menjadi Smart Phone layaknya robot yang mempengaruhi kehidupan dan karakter psikologi manusia. Didesain dengan daya tarik yang memikat dan bahkan menjadi ketergantungan. Warna yang memancarkan berpadu musik, suara yang semakin halus, program yang terhubung dengan dunia luar. Komunikasi Visual menjadi seni untuk berkomunikasi, ini sebuah temuan yang diperhitungkan sangat hati-hati.

Orang tidak lagi menulis, tidak lagi mengobrol, tidak lagi bertemu, hanya mengirim gambar ikon dan semua menjadi singkat seakan dikejar waktu. Ini merupakan efek dari komunikasi visual yang sangat dahsyat dapat mengubah zaman. Mengubah pola pikir, perilaku, dan situasi.

jadi perbedaan desain grafis dan DKV (desain komunikasi visual) dapat disimpulkan sendiri. Mulailah berkolaborasi, bentuklah team dan kerjakan apa yang menjadi mimpi dimasa depan. Kembalikan situasi sosial dengan teknologi yang terbarukan, karena perubahan sosial masyarakat saat ini merupakan dampak dari perkembangan teknologi.

Senin, 29 Februari 2016

Proses Desain Grafis



Proses desain grafis merupakan proses terbentuknya wujud desain dengan tujuan tertentu dalam komunikasi yang bersifat visual (gambar). Mempersiapkan konsep yang matang diperlukan untuk mencapai tujuan dari mewujudkan desain grafis. Konsep bisa dimunculkan dari analisis data visual dan data verbal yang terkumpul. Data yang akurat serta metode analisis yang tepat akan memunculkan konsep ide yang kuat.

Untuk mewujudkan konsep yang sesuai dengan latar belakang permasalahan desain yang dihadapi, selain konsep yang kuat diperlukan pengetahuan dan pengalaman mengenai desain grafis. Dasar dari desain grafis adalah gambar, jadi minimal mengerti berbagai jenis gaya ilustrasi desain. Fotografi memudahkan desainer grafis saat ini dalam proses desain grafis yang didukung oleh teknologi komputer yang semakin canggih.

Namun walaupun semua sudah dipermudah dalam membantu mengerjakan desain grafis, dasar -dasar pengetahuan desain yang kuat akan mampu mewujudkan ide menjadi karya desain grafis yang tidak hanya bagus secara visual, namun memiliki kekuatan dari segi komunikasi dan konsep.


Minggu, 28 Februari 2016

Perkembangan Desain Komunikasi Visual Bali

Perkembangan Desain Komunikasi Visual Bali sangat menarik untuk ditinjau kembali dalam format yang lebih sederhana. Melihat kembali, kemudian secara singkat dianalisa untuk ditulis kedalam artikel-artikel pendek. Analisa dalam penulisannya kadang cenderung lebih subjektif dari persepsi penulis, namun pandangan seperti itu bukanlah hal yang harus diperdebatkan dan ditakuti.

Menulis hasil dari pengamatan sangat menarik, mengalir seakan bertutur pada pengalaman dan mengingat apa yang pernah didapat. Perkembangan Desain Komunikasi Visual Bali menjadi salah satu objek pengamatan yang menarik. Terdapat berbagai elemen, baik itu secara teoritis desain komunikasi visual maupun konsep-konsep pengetahuan dari berbagai keilmuan.

Bali menjadi salah satu barometer perkembangan seni dan desain di Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya desain dari mancanegara yang masuk dan mempengaruhi perkembangan seni dan desain di Bali. Ada beberapa tokol desainer grafis barat yang tinggal di Bali untuk bereksperimen dan mencari inspirasi dalam projek desainnya.

sumber gambar: dgi-indonesia.com


sumber gambar: dreamfields.co.id


Kedua desain komunikasi visual berupa poster diatas menampilkan wajah perkembangan desain yang menandakan konsep dan teknik proses pembuatan desain. Hal tersebut sangat menonjol, hadirnya kerumitan objek yang detail dan rapi namun tetap menggunakan konsep layout yang berbeda. Penggunaan konsep budaya lokal masih kental menyelimuti desain komunikasi visual yang hadir di Bali.

Secara umum dapat dilihat, Bali yang dengan potensi budaya tradisionalnya mampu menginspirasi sampai saat ini. Desain yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi diikat dalam konsep budaya lokal dan ini merupakan suatu hal yang menakjubkan di dunia desain komunikasi visual Bali Indonesia.


Jumat, 26 Februari 2016

Desain Komunikasi Visual Bali

Ini cerita saya dulu sewaktu kuliah di jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) ISI Yogyakarta atau nama keren kampusnya "Institute of Art Yogyakarta". Kampus penuh dengan sejuta misteri, cerita koplak, kisah cinta, dan kenangan manis.

Suatu hari ketika saya pulang ke Bali (liburan kuliah), banyak pertanyaan yang muncul dan menyambut sampai rumah :D. Tumben kelihatan, dengar2 kuliah di Jogja, di kampus mana? saya jawab dengan penuh percaya diri..." di Institute of Art Yogyakarta". wow...ngambil jurusan apa? Desain Komunikasi...(bingung mo bilang apa..hehe). Pertanyaan yang paling membuat otak saya harus diputar yaitu "Dibali kan ada...kok jauh-jauh ke Jogja ?"......mmmmm... :)
Saya memendam jawaban itu sampai 8 semester, kemudian saya akhirnya menemukan jawaban yang dicari selama itu. Dengan kuliah dipusatnya pendidikan, maka akan bertemu dengan banyak karakter yang memiliki budaya dan tradisi daerah masing-masing. Berhubung jauh dari rumah, kehidupan berpetualang itu sangat mengasikkan. Mulai dari maen dari kampus DKV diluar daerah jogja di Jawa, maen ke studio seni dan desain dan ikut kegiatan event seni.

Bahkan sampai sekarang saya kesulitan bilang kerjaan saya apa...biar masyarakat ngerti dan ingat sama nama kerjaan saya. Dan koplaknya...saya pernah mikir...suatu saat saya akan bikin nama sendiri yang lebih gampang dipahami oleh masyarakat dilingkungan saya :D..

Kemudian ketika ketemu klien, masalahnya hampir sama. Mereka cukup menyebut saya dengan Designer. Karena ternyata untuk saat ini yang lebih penting adalah mereka mau bekerjasama dalam projek desain. Kerjasama disini maksudnya adalah ikut bergabung dalam diskusi, perancangan, hingga finishing aplikasi desain. Alhasil kedua belah pihak mewujudkan tujuan masing-masing secara bersamaan. Masalah penghargaan itu bisa ditingkatkan dikemudian hari seiring jam terbang.

Desain Komunikasi Visual Bali harus diperjuangkan, demi citra desainer...hehe. Jadi pengalaman yang saya dapatkan di dunia yang namanya Desain Komunikasi Visual (DKV) sangat banyak. Mulai dari mendesain Logo sampai ngegambar temboknya klien. DKV itu ternyata solusi dari permasalahan tampilan (visual). Fungsi tampilan yang cuma diem, bisa jadi teriak-teriak minta orang mendekat ya karena DKV adalah solusi dari masalah komunikasi.